Menurut Pelatih SSB
Masariku, Praka Bambang Sela, dari tiga laga yang mereka lakoni hingga babak 16
besar, tak satu pun anak asuhnya yang diganjar kartu kuning, apalagi kartu
merah. Bahkan saat menghadapi Tim Redland dari Pomala Sulawesi Tenggara, SSB
Masariku mendapat “kartu hijau”. Kartu hijau adalah persyaratan untuk
mendapatkan predikat tim Fair Play. “Bagi kami, ini sangat membanggakan.
Ini adalah even perdana kami, dan kami sudah bisa bersaing dengan SSB lainnya
di tingkat nasional, walau itu baru di regional Kawasan Timur Indonesia (KTI),”
katanya.
Pada final pila Danone Regional Makassar,
terdapat 47 tim yang bertanding. Mereka berasal dari sejumlah SSB dari Ambon,
Kendari, Palu, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Karena perkembangan sepak
bola Maluku yang dinilai bagus, ada sinyalemen kalau tahun 2014 ini, Maluku
bisa dianggap mandiri dalam melaksanakan kualifikasi regional sendiri. Sehingga
pemenang kualifikasi piala Danone di Maluku tidak lagi mengikuti final regional
di Makassar, tapi langsung mengikuti final antar regional di Jakarta.
Mudah-mudahan. ***
(Majalah SINARA Edisi Juli-Agustus 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar