Sebelumnya, UGM pun sukses dalam Olimpiade Matematika
Internasional di Bulgaria. Tak ketinggalan, Tim UI dan ITS juga sukses berunjuk
prestasi di ajang kompetisi internasional di Belanda dan AS, serta Perancis.
Tim Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta menutup tahun 2014 dengan prestasi yang mengharumkan nama Indonesia
di ajang kompetisi tingkat dunia. Berkat pengembangan aplikasi penanganan
kecelakaan secara real time yang
diberi nama “Realive”, tim mahasiswa UGM berhasil meraih penghargaan
sebagai Best Public Safety App dalam
kompetisi “Public Safety App Challenge” yang diselenggarakan oleh perusahaan
multinasional ternama AT&T dan IBM di Silicon Valley California, Amerika
Serikat (AS), pada medio Desember 2014.
Aplikasi
“Realive” dikembangkan oleh lima mahasiswa program studi (Prodi) Ilmu Komputer
dan satu orang mahasiswa Prodi Geofisika Fakultas MIPA. Mereka adalah Daniel Oscar Baskoro (project manager), Zamahsyari (programmer), Bahrunnur (programmer), Sabrina Woro A. (designer), Fansyuri Jenar (copywriter), dan
Maulana Rizki A. (data
analyst).
Kompetisi ini diikuti oleh peserta
dari berbagai negara. Sebelum diundang untuk mempresentasikan hasil karya di
hadapan dewan juri, para peserta diberikan data untuk diolah terlebih dulu.
Selanjutnya, hasil olahan data tersebut digunakan untuk proses pengembangan
aplikasi. “Aplikasi yang kami kembangkan, yaitu ‘Realive’,
berhasil melalui proses pengembangan aplikasi. Hasilnya, kami presentasikan di
depan tujuh orang juri dari kalangan profesional dari sejumlah perusahaan
terkemuka di Silicon Valley,” ujar Daniel Oscar sebagaimana yang dirilis
oleh situs ugm.ac.id pada pertengahan Desember 2014.
Aplikasi yang mereka buat adalah
aplikasi untuk menangani suatu kecelakaan secara real time yang mereka kembangkan pada Android Wear dan Google
Glass. Dengan pemanfaatan aplikasi itu, informasi terkini bisa diberikan kepada
pihak-pihak terkait dan terdekat seperti polisi, pemadam kebakaran, petugas
kesehatan, dan lainnya, saat terjadi kecelakaan. Dengan
memakai “Realive” diharapkan pertolongan bisa dilakukan dengan cepat karena
informasi (menggunakan perangkat wearable) langsung ditujukan kepada petugas terkait, dan syukur-syukur jika
mereka berada tak jauh dari lokasi kecelakaan.
Daniel Oscar menambahkan, selama
proses penanganan korban kecelakaan, petugas terkait juga dapat mengakses
informasi terkini mengenai kondisi kecelakaan yang terjadi pada saat itu.
Aplikasi ini mampu menyajikan pertolongan terhadap 20 kategori kecelakaan,
termasuk bencana alam. Selanjutnya, para pihak terkait bisa
secepatnya memberikan respon pada setiap kejadian kecelakaan maupun bencana
alam.
(Selanjutnya, simak pada edisi cetak No.03/II/2015 [Maret]. Dapatkan di Toko Buku Gramedia, Gunung Agung, Koperasi Mahasiswa, dll).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar