Majalah "Prestasi Anak Nusantara"

Jumat, 19 Desember 2014

Batik Lasem: Kembangkan Bisnis “Warisan Dunia”



Pasca pensiun sebagai Kepala Desa, Rifai tak memiliki pekerjaan. Dia menganggur. Saat itulah, dia bertemu maestro batik Lasem, Naomi Susilowati Setiono. Kini, dengan mengusung label “Batik Tulis Ningrat”, nama Rifai dikenal di kalangan pecinta batik tulis Lasem.

Enam tahun lalu, 2008, Rifai hanyalah seorang mantan Kepala Desa (Kades) yang “pengangguran”. Dia menjalani hari-harinya nyaris tanpa kegiatan yang berarti. Sedikitpun tak terlintas dalam pikirannya untuk menekuni usaha batik. Apalagi, karena dia memang tidak memiliki latar belakang tentang usaha perbatikan.

Kemurahan Tuhan-lah yang kemudian mempertemukannya dengan Naomi Susilowati Setiono, pemilik Batik Tulis Laseman “Maranatha”. Kala itu, keinginan Rifai jauh dari kata muluk. Dia hanya ingin berusaha untuk memenuhi kebutuhan nafkah bagi keluarganya.

Pekerjaan sebagai penjual kain batik Lasem pun dilakoninya. Dari hanya menjual selembar kain batik, usaha Rifai perlahan mengalami peningkatan. Dan, melalui Naomi pula Rifai berkesempatan belajar membatik dan membuat desain motif batik. “Kebetulan, saat itu Bu Naomi gencar melakukan pengaderan karena SDM di industri batik Lasem sangat terbatas,” katanya.

Hal itu pula yang mendorong motivasi Rifai untuk serius terjun di dunia batik. Dia mengaku tak ingin hanya sekedar menjadi pedagang. Motivasi yang kuat sejalan dengan semangat untuk maju mendorong Rifai menggali ilmu tentang membatik dari mana saja, bahkan dari para pegawainya. “Umumnya pegawai saya adalah para pembatik mahir yang telah berpengalaman dan pernah bekerja pada pengusaha batik lain,” kata Rifai.

Pamor batik Lasem yang kalah bersaing dengan batik dari daerah lain seperti Pekalongan, Yogyakarta dan Solo membuat banyak pabrik batik di Kecamatan Lasem (Kabupaten Rembang, Jawa Tengah) gulung tikar dan hanya menyisakan para pembatik andal. Para pembatik ini umumnya memperoleh pengetahuan secara turun-temurun. Kebanyakan dari mereka, menjadikan pekerjaan membatik sebagai aktivitas sampingan di luar kegiatan utamanya sebagai petani.



(Lebih lanjut simak di Majalah SINARA edisi cetak No.02/I/2014 November-Desember 2014. Dapatkan di TB Gramedia, TB Gunung Agung, dll. Customer Service: Riwanto Ch. 081317264116; Yoyok W 081312367689).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar